Dilibatkan Dalam Sosialisasi IPWK Merik Havit, Mahasiswa Aliansi Lampung Selatan Bersatu Beri Respons Positif
KALIANDA - Wakil Ketua I DPRD Lampung Selatan, Merik Havit, menempati tuntutan mahasiswa dalam aksi beberapa waktu lalu. Organisasi mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Lampung Selatan Bersatu diajak terlibat dalam sosialisasi Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan (IPWK).
Aliansi mahasiswa itu terhimpun dari beberapa organisasi. Ada dari PMII, IMM, HMI, dan Dema STAI Yasba. Perwakilan mereka mengapresiasi Merik Havit. Mereka menilai langkah yang dilakukan oleh anggota DPRD dari Fraksi PDI Perjuangan itu sudah tepat, dan sesuai karena mengajak mahasiswa menghadiri sosialisasi IPWK.
Sandi Aprizal, kader HMI, mengatakan reses maupun IPWK memang harus dilaksanakan dengan benar. Bukan hanya sekadar menunaikan tugas foto-foto dengan orang terdekat. Apalagi kalau sampai ada reses fiktif. Sandi bilang hal itu akan menyakiti hati masyarakat.
"Jadi, Aliansi Lamsel akan mengawal kegiatan reses DPRD di dapil-dapilnya untuk memastikan kegiatan itu dilakukan dengan benar sesuai prosedural yang ada," katanya.
Merik Havit, kata Sandi, sudah menunaikan tuntutan dari Aliansi Lampung Selatan Bersatu. Dia meminta semua anggota DPRD Kabupaten Lampung Selatan melakukan hal serupa. Sandi bahkan mencatatkan beberapa poin. Setidaknya ada tiga poin permintaan yang disebut oleh Sandi.
Pertama, setiap pengambilan keputusan dan paripurna DPRD Lampung Selatan wajib melibatkan mahasiswa dan pemuda. Kedua, pengadaan beasiswa S1 sampai S3. Ketiga, setiap reses dan reses IPWK dilakukan secara prosedural dan melibatkan mahasiswa dan pemuda. Demikian tuntutan daerah yang dibawa massa pada aksi itu.
"Harapannya cuma satu, legislatif Lamsel bisa melaksanakan tugasnya sesuai prosedural yang benar, dan memperjuangkan kepentingan masyarakat," katanya.
Kelvin Aristama, dari IMM, juga menyoroti poin-poin yang dibahas dalam IPWK Merik Havit. Mahasiswa, kata Kelvin, memang meminta dilibatkan secara khusus. Jangan sampai forum yang sifatnya penting dalam rangka menyerap aspirasi, dan keluhan masyarakat tidak dilakukan secara baik. Dia berharap mahasiswa juga banyak dilibatkan dalam forum.
"Selain bagian dari masyarakat secara umum, kami juga adalah jembatan bagi masyarakat untuk menyampaikan hal-hal yang sifatnya memiliki kebermanfaatan," katanya.
Kelvin mengatakan bahwa sudah menyampaikan hal itu secara langsung kepada Merik dalam forum IPWK agar mengindahkan tuntutan mereka. Pada dasarnya, forum itu sebagai alat bagaimana masyarakat dapat menyampaikan apa yang menjadi harapan ke depan demi kemajuan Lampung Selatan.
Menurut Reza selaku Ketua BEM STAI Yasba, poin yang dapat dipetik dari sosialisasi IPWK menyangkut ideologi Pancasila. Di organisasinya sendiri memang sudah ada materi khusus membahas soal itu. Bila dilihat dari perspektif pribadi, Reza mengatakan sosialisasi IPWK mempunyai nilai dan arti yang bagus.
"Karena kita melihat dasar negara kita Pancasila, artinya ketika sosialisasi mengenai IPWK ini dilaksakan kepada masyarakat, ya, bagus," katanya.
Tanggapan terakhir datang dari Pandu. Mahasiswa yang menjadi kader PMII Lampung Selatan ini menyimpulkan tentang sosialisasi IPWK yang membahas nilai-nilai Pancasila, dan mengemplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Pada intinya, kata Pandu, mereka mendukung kegiatan reses dan IPWK yang sesuai dengan prosedur.
"Kehadiran kami sebagai mahasiswa dalam kegiatan IPWK dan reses wajib hukumnya, agar kami selaku bisa menjadi pengontrol sosial dan pengawas independen," katanya.
Langkah itu dilakukan oleh Mahasiswa agar kegiatan reses maupun sosialisasi IPWK berjalan sesuai prosedur, transparan, dan akuntabel. Dengan begitu tidak ada indikasi penyalahgunaan prosedur yang sekadar formalitas, proyek seremonial, atau tidak menyentuh esensi ideologi Pancasila.
"Tetapi emang bear-benar memenuhi kebutuhan masyarakat, serta menjaga penyalahgunaan anggaran IPWK maupun reses kedepannya," kata Pandu.
Merik memberikan apresiasi kepada mahasiswa yang telah rela meluangkan waktunya untuk ikut serta dalam sosialisasi IPWK. Merik mengatakan kehadiran mahasiswa sesuai mottonya; pemuda itu berperan, bukan baperan. Mahasiswa yang notabennya sebagaipemuda punya peran penting dalam pembangunan di daerah.
Merik mengaku akan kontinyu mengajak mahasiswa terlibat dalam kegiatannya. Terutama dalam forum-forum resmi yang mencetuskan banyak ide, inovasi, dan beragam gagasan. Merik mengajak semua elemen untuk ikut serta, dan berperan demi kemajuan Kabupaten Lampung Selatan.
"Insyaallah kita akan konsisten mengajak adik-adik mahasiswa, karena pembangunan membutuhkan kebersamaan," kata Merik, Minggu, 14 September 2025.
What's Your Reaction?