Rumah Janda Rubuh Diguyur Hujan Deras, Wakil Ketua I DPRD Lampung Selatan Merik Havit Datang Memberi Harapan Baru
KALIANDA– Hujan deras yang mengguyur wilayah Kalianda, Sabtu (20/9/2025) membawa musibah bagi Anah (65) di Desa Taman Agung, Kecamatan Kalianda.
Kondisi becek dan tumpukan puing, Anah, seorang janda duduk memeluk lutut merenungi nasib yang menimpanya.
Tempat tinggal satu-satunya rubuh diterjang cuaca buruk. Dindingnya pecah, atapnya ambruk, dan isinya terburai menjadi serpihan kenangan.
Di sebelahnya, sang anak masih mencoba mengais barang—barang yang masih bisa diselamatkan. Mungkin seprai, mungkin panci, atau mungkin kenangan kecil yang dulu tersimpan di pojok lemari.
Saat tertuduk lesu, ibu janda ini didatangi seorang pejabat. Ya, Wakil Ketua I DPRD Lampung Selatan Merik Havit, S.H, M.H datang memberi harapan.
“Saya lihat video rumah rubuh di TikTok. Langsung saya cek lokasi. Kebetulan hujan deras. Saya ingin lihat langsung kondisi Bu Anah,”kata politisi muda dari PDIP itu.
Merik tak hanya datang untuk melihat. Ia membawa bantuan sembako, beras, minyak goreng, dan kebutuhan pokok lainnya.
Tak hanya itu, ia juga datang membawa niat untuk membangun kembali rumah dengan gotong royong.
“Besok setelah dzuhur, kita kumpul. Bawa peralatan. Kita bangun lagi rumah Bu Anah. Saya sendiri yang akan pimpin,” tegasnya.
Bagi Merik, ini bukan kali pertama ia turun langsung ke lapangan. Namun momen ini, katanya, meninggalkan kesan tersendiri.
“Saya tidak ingin ada warga saya tidur tanpa atap. Ini bukan sekadar musibah, ini adalah panggilan kemanusiaan,” ujarnya.
Masalahnya tidak selesai di situ. Tanah tempat rumah Bu Anah berdiri ternyata bukan miliknya. Ia hanya menumpang di lahan orang lain.
Situasi ini membuat pembangunan kembali rumahnya menjadi rumit. Harus ada izin, harus ada kesepakatan. Namun Merik menjamin, tak akan berhenti di tengah jalan.
“Kalau masalah tanah, saya akan bantu cari solusi. Saya diberi amanah oleh rakyat lewat partai, dan saya wajib hadir. Tidak boleh ada masalah rakyat yang dibiarkan berlarut-larut,” katanya lagi.
Bagi Bu Anah, kehadiran Merik dan rencana gotong royong memberi harapan baru di kehidupannya. Ia tak bisa berkata banyak. “Alhamdulillah, saya enggak sangka ada yang mau bantu,” ujarnya.
Besok, selepas dzuhur, warga Taman Agung akan berkumpul. Mereka akan membawa cangkul, palu, dan semangat kebersamaan.(Red)
What's Your Reaction?